Pak Made Tegeh: Mengajar adalah Panggilan Jiwa

thumbnail







Sosok: Dr. I Made Tegeh, S.Pd ,M.Pd, ekspresi setelah wawancara di ruang jurusan Teknologi Pendidikan. (Selasa, 21/4/15).



I Made Tegeh lahir di Buleleng, 15 Agustus 1971, tepatnya di Dusun Kelod Kauh Desa Panji kecamatan Sukasada. Ia adalah seorang dosen dan Teknolog Pembelajaran di jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Bali. Sekarang Ia sudah mempunyai keluarga dengan satu istri dan tiga anak. Berlatar belakang dari keluarga petani tidak menyurutkan niatnya untuk mewujudkan cita-citanya yaitu sebagai guru dan tenaga kesehatan. Ia menempuh pendidikan di SDN 1 Panji, kemudian melanjutkan ke SMPN 2 Singaraja dan SMAN 1 Singaraja. Kemudian setelah lulus dari SMA ia melanjutkan studi lagi di FKIP Unud D2 PGSD tamat tahun 1993, S1 Teknologi Pendidikan tamat tahun 2001. Ia melanjutkan studinya S2 Teknologi Pembelajaran dan S3 Teknologi Pembelajaran di Universitas Negeri Malang dan meraih gelar doktor pada tahun 2009.

Pak Tegeh panggilan akrabnya merupakan sosok yang mempunyai hobi bermain layang-layang dan sepakbola semasa kecil. Bermain tenis lapangan merupakan hobi saat ini. Sejak menjadi mahasiswa Ia aktif di berbagai organisasai mahasiswa diantaranya, HMJ, SENAT dan UKM Pramuka. Berbagai prestasi pernah diraihnya mulai dari mahasiswa dengan IPK terbaik. Setelah lulus S1, Ia mulai mengajar di jurusan Teknologi Pendidikan tepatnya pada tahun 2001. Dalam jurusan Teknologi Pendidikan sekarang, Ia mengampu mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan, Video Pembelajaran dan Sinematografi Pendidikan. Ia merupakan dosen yang sangat disenangi mahasiswanya, karena sikap dan cara mengajarnya yang menggunakan ilmu seni Teknologi Pendidikan. Maklum saja bapak tiga anak ini adalah produk asli Teknologi Pendidikan murni. 

Sebagai seorang dosen dan Teknolog Pembelajaran tentunnya mempunyai tugas yang berat yaitu memanusiakan manusia dan memecahkan masalah-masalah pendidikan. Hal itu merupakan tantangan tersendiri bagi bapak tiga anak ini. Ketika ditanya mengenai suka-dukanya menjadi dosen, ia menjawab “ Sukanya ya menghadapi anak-anak yang rajin, disiplin, cerdas mau berusaha keras, dukanya itu kadang-kadang menghadapi anak-anak yang tidak disiplin” . Tapi menurutnya menjadikan tantangan tersendiri ketika menghadapi anak-anak yang kurang disiplin itu. Ia selalu berusaha meluruskan mereka supaya sikap, perilaku, perkataannya  menjadi lebih baik.

“Mengajar adalah panggilan jiwa” ujarnya. Sejak kecil menjadi guru merupakan impian yang sangat besar. Dalam wawancara yang penulis laksanakan bersama narasumber ketika ditanya mengenai harapan bagi dunia pendidikan Ia mengungkapkan  ”Semoga dunia Pendidikan kedepanya semakin maju dengan berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni sehingga dapat berimbas pada kemajuan dunia pendidikan karena tanpa pendidikan tidak mungkin kita mengadakan perubahan kearah yang lebih bagus” pungkasnya.


(Mahrus)

HMI Cabang Singaraja, Bangun Solidaritas Lewat Kemah

thumbnail




Foto bersama seluruh peserta kemah kader HMI Cabang Singaraja di Danau Tamblingan, Buleleng-Bali.Minggu,5/6/16


Buleleng, 5/6/16- Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Singaraja, Bali telah melakukan kegiatan kemah kader di Danau Tamblingan, Munduk Kecamatan Banjar,  Buleleng,  Bali.
Mereka berangkat menuju lokasi perkemahan pada hari sabtu 4/6 pukul 12.30 Wita dengan menggunakan kendaraan bermotor. Setelah menempuh perjalanan selama satu jam akhirnya mereka tiba di lokasi perkemahan. Kemah kader ini berlangsung mulai dari tanggal 4-5 juni 2016.

Ketua Panitia, Riftika Rizawanti selaku Kabid PTKP (Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan) mengatakan, kemah ini adalah sebagai bentuk program kerja dalam rangka untuk melakukan refreshing kader dan upgrading anggota baru di alam bebas, karena selama ini kader atau mahasiswa selalu berada di tempat/ruang formal. Selain itu pelaksanaan kemah kader ini dilaksanakan untuk membentuk militansi dan membangun solidaritas  di Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Singaraja sekaligus menyambut datangnya bulan suci ramadhan seperti yang diungkapkan oleh ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Singaraja, Hakkiatul Lutpi.

 “Kegiatan kemah ini dilaksanakan dalam rangka untuk membentuk militansi, membangun solidaritas dan menyambut datangnya bulan suci ramadhan serta memberikan refreshing, upgrading kepada seluruh anggota baru yang berpartisipasi,” ujar Lutpi. 

“Seluruh peserta kemah kader sangat antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemah ini, sehingga kegiatan kemah berjalan dengan lancar dan  sesuai dengan tujuan.” Ungkap Riza. Namun dalam kegiatan ini masih ada kekurangan yaitu belum semua anggota berpartisipasi aktif, kedepanya diharapkan semua kader dapat mengikuti setiap kegiatan yang diadakan oleh HMI Cabang Singaraja seperti yang dikatakan oleh Kabid PA (Pembinaan Anggota) Moh.Husni Zonni.

“Kemah ini diikuti oleh 36 anggota HMI  dan kebanyakan mereka adalah anggota baru, kedepanya diharapkan seluruh anggota/kader antusias dalam mengikuti setiap kegiatan yang diadakan oleh cabang, contohnya adalah seperti kegiatan kemah ini.” Ungkap Zony.
(M. Mahrus)