Oleh: Moh. Mahrus
Masa kecil merupakan masa yang indah dalam hidup kita. Masa dimana
kita hanya bermain, sekolah dan mengaji. Jika mengingat masa kecil maka akan
kembali tumbuh senyum-senyum di hati dan menimbulkan ingatan nostalgia yang
tidak bisa dilupakan akan tetapi bisa diceritakan kepada generasi penerus maupun
orang lain. Bagi anak-anak yang lahir di kisaran tahun 1990 an tentunya masih
banyak sekali yang masih ingat permainan-permainan tradisional dahulu. Akan tetapi
untuk anak kelahiran tahun 2000 an mungkin sudah agak berbeda, karena pada
tahun 2000 zaman sudah berubah drastis. Nah di bawah ini akan dibahas mengenai Permainan
Tradisional Masa Kecil Anak 90 an.
Menurut Balai Pengembangan
Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) permainan
tradisional merupakan hasil penggalian dari budaya sendiri yang didalamnya
banyak mengandung nilai-nilai pendidikan karena dalam kegiatan permainannya
memberikan rasa senang, gembira, ceria pada anak yang memainkannya. Selain itu
permainannya dilakukan secara berkelompok sehingga menimbulkan rasa demokrasi
antar teman main dan alat permainan yang digunakan pun relatif sederhana. Diantara
permainan tradisional itu dan pernah dimainkan oleh penulis adalah petak
umpet, obak gendrem, obak patung, egrang, bekel, kelereng, layang-layang,
ketapel , bentek dan lompat tali. Oleh sebab itu yuk kita simak
ulasan di bawah ini.
1.
Petak
Umpet
Petak umpet adalah permainan tradisional yang dimainkan secara
bersama-sama minimal 3 orang lebih dengan 1 orang yang kalah menjadi pencari
dan yang menang lainya sembunyi yang diawali dengan hompimpah. Permainan ini
merupakan permainan tradisional yang dapat kita temui di Indonesia. Permainan
ini biasanya kalau di daerah penulis di awali hompimpah atau suit kemudian yang
kalah bertugas sebagai pencari. Selain itu biasanya permainan ini dikemas
dengan menumpuk 10 pecahan genteng kecil yang disusun ke atas kemudian di
lempar oleh pemenang. Tugas dari pencari selain mencari teman yang sembunyi
adalah menjaga tumpukan genteng yang sudah disusun supaya tidak ditendang teman
yang sembunyi.
2.
Obak
Gendrem (Mata ditutup pake kain)
Obak gendrem begitulah
anak-anak di sekitar desaku menyebutnya. Permainan ini adalah permainan yang
dimainkan secara bersama-sama dengan menjadikan satu pencari yang kalah dalam
hompimpah. Teknik permainan ini adalah satu anak yang menjadi pencari, matanya
ditutup memakai kain, kemudian si pencari ini melakukan pencarian kepada
teman-teman yang ikut dengan memegang tubuhnya kemudian menyebutkan siapa nama
yang dipegang tubuhnya. Apabila si pencari benar menyebutkan nama maka si
pencari akan bebas.
Saat ini dunia nyata dan maya telah dihebohkan dengan mannequin challenge.
Sebenarnya dahulu kala sudah ada dikampugku mannequin challenge
itu. Permainan itu adalah obak patung. Obak patung biasanya
dimainkan secara bersama-sama dengan satu orang yang kalah menjadi pencari. Cara
permainan ini adalah si pencari mengejar anak-anak yang lain untuk dapat
memegang tubuh si anak yang menjadi teman main. Anak yang dikejar si pencari
apabila ingin dipegang maka akan mengucapkan “Patung” dan anggota tubuh
semuanya diam. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk menghindari kejaran si
pencari. Apabila si patung ini gerak atau senyum maka akan gugur dan menjadi si
pencari, begitupun seterusnya. Biasanya permainan ini dimainkan di halaman
rumah.
4.
Egrang
Permainan Egrang tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita
semua. Permainan ini hampir dapat kita jumpai disetiap daerah di Indonesia. Egrang
biasanya dimainkan dengan menggunakan kayu atau bambu yang memiliki pijakan (tempat
kaki) kurang lebih 0, 5 m-1 m dari bawah
tongkat kayu/bambu. Teknik permainan ini adalah si pemain berdiri dengan
memegang dua bilah tongkat kayu atau bambu yang sudah dibentuk. Kemudian si
pemain berjalan menggunakan tongkat, permainan ini sangat membutuhkan
keseimbangan tubuh dan bisa menjadi olahraga alternatif dan tentunya mempunyai
banyak manfaat.
5.
Bekel
Bekel adalah permainan bola kecil yang terbuat dari karet. Permainan
ini biasanya dilakukan dengan 2 orang atau lebih dan biasanya dimainkan oleh
anak perempuan. Permainan ini dimainkan dengan cara melempar bola ke atas
kemudian menata kuningan yang roboh supaya berdiri kembali sebelum bola mantul
ke bawah dan ditangkap kembali, begitupun seterusnya sesuai dengan kesepakatan
pemain.
6.
Kelereng
Kelereng atau Nekeran (Jawa) adalah permainan bola kecil
yang dimainkan oleh anak-anak pada zaman dahulu. Permainan ini hampir jarang
pernah kita jumpai di era kini. Permainan ini dimainkan dengan berbagai cara
sesuai budaya dan lingkungan pemain. Ada yang di tata kemudian di lempar, dan
ada yang dimasukkan ke dalam lubang yang dibuat. Permainan ini sangat
bermanfaat sekali, selain dapat memberikan kesenangan permainan ini dapat
melatih berhitung untuk anak-anak kecil. Akan tetapi keberadaan permainan ini
sekarang sudah tergeser dengan game elektronik dan gadget.
7.
Layang-layang
Loyangan (Jawa) atau layang-layang adalah permainan yang mudah kita
jumpai di setiap daerah di Indonesia. Permainan ini masih dipertahankan oleh
anak-anak, remaja dan dewasa. Layangan biasanya dibuat dengan menggunakan bahan
bambu, benang yang sudah dipotong kemudian didesain, ditempel kertas yang sudah
dipotong menggunakan lem. Sangat banyak sekali jenis layangan di Indonesia, dan
tentunya sesuai dengan budaya dan adat-istiadat daerah masing-masing. Ada layangan
gelasan, sowangan, naga dan lain-lainya. Selama ini
permainan ini masih diminati dan diperhatikan oleh beberapa pihak, hal itu bisa
kita jumpai terutama di daerah peisir Tuban yang setiap tahunya diadakan
festival layang-layang. Begitupun seperti di daerah lainya seperti Bali,
Sumatra dan Makasar.
8.
Ketapel (Senapan Y)
Ketapel merupakan permainan tradisional yang dimainkan anak-anak di
desa ku (khusunya) dahulu untuk mencari burung atau cicak untuk makanan burung
peliharaan. Bahan dari pembuatan ketapel adalah kayu berbentuk huruf “Y”,
pantil (tali dari sejenis karet), dan tempat amunisi, biasanya terbuat dari ban
atau kain yang dipotong. Permainan ini sekarang sudah jarang dimainkan oleh
anak-anak. Akan tetapi ketapel di masa kini fungsinya sudah berbeda, sekarang
banyak digunakan pendemo untuk menembak polisi yang sedang mengamankan
demonstrasi. Hhhe….
9.
Loncat
Tali
Loncat Tali adalah permainan lompatan yang dimainkan oleh 3 orang
atau lebih dengan menggunakan tali yang biasanya terbuat dari karet. Permainan ini
tentunya dapat melatih otot-otot dan loncatan yang bagus. Permainan ini dimulai
melompat dari mata kaki kemudian ke atas sampai kepala, begitupun seterunsya. Keberadaan
permainan ini sekarang sudah jarang dimainkan. Menurut penulis hal itu terjadi
karena dampak dari globalisasi.
10.
Bentek
Bentek, begitulah orang daerahku menyebutnya. Alat permainan ini
adalah kayu pemukul dan kayu kecil pendek yang dipukul (polo). Permainan bentek
biasanya dilakukan oleh anak-anak di desa ku dengan dibagi menjadi dua tim. Tim
pemukul adalah tim yang sedang memukul kayu untuk jalanya permainan. Sedangkan
tim penangkap adalah tim yang menjaga untuk menangkap dan melempar kayu kecil
yang dipukul menggunakan tongkat kayu. Dalam permainan ini biasanya yang kalah
akan dihukum dengan cara menggendong tim yang menang.
Perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi
perlahan-lahan menggeser keberadaan permainan tradisional. Jarang sekali kita
melihat anak-anak jaman sekarang memainkan permainan tradisional seperti di
atas. Anak-anak sekarang sudah tidak tahu permainan tradisional akan tetapi
permainan anak zaman sekarang adalah gadget dan game elektronik. Penulis
berharap semoga permainan tradisional ini tidak hilang dan masih dipertahankan.
Selain itu peran orang tua, masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk
menjaga keutuhan permainan tradisional Indonesia.
Nah, itu tadi sobat pemaparan tentang nostalgia permainan tradisional
anak 90 an semoga bermanfaat. Sebenarnya masih banyak lagi permainan
tradisional yang belum teruraikan. Mari Kita pertahankan Permainan Tradisional Anak
Indonesia sebagai warisan budaya khas daerah yang mendidik dan penuh nilai.